Warga Israel Tawanan Brigade Al-Qassam Kirim Surat Ucapan Terima Kasih
JAKARTA, OKENESIA.COM- Tidak semua nasib orang yang menjadi tawanan perang, berakhir tragis. Ya, tawanan identik dengan penyiksaan bahkan berakhir meregang nyawa. Namun tidak bagi tawanan Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas).
Sejak ‘Badai Al-Aqsha’ tanggal 7 Oktober 2023, Brigade Al-Qassam menawan sejumlah warga Israel. Demikian sebaliknya. Militer Israel memenjarakan warga sipil Jalur Gaza. Perlakuan Brigade Al-Qassam yang penuh akhlak tuntunan Rasulullah, para tawanan tidak mendapatkan penyiksaan apalagi hingga membunuhnya.
Cukup banyak video pengakuan warga Israel yang merasa tersentuh dan memuji perlakuan Brigade Al-Qassam selama mereka menjadi tawanan perang. Saat para tawanan dibebaskan sebagai salah satu kesepakatan gencatan senjata, warga Israel tak kurang satu apa pun. Bahkan, mereka terlihat sehat bugar dan terawat.
Demikianlah tuntunan Rasulullah SAW yang dipatuhi oleh Brigade Al-Qassam terhadap para tawanan. Meskipun kepedihan dialami warga Jalur Gaza atas agresi militer Israel, tak membuat hati mereka membalas dendam kepada warga.
Akhlak Brigade Al-Qassam membuka mata dunia. Propaganda Israel dan negara-negara pro Israel yang mengidentikkan kebengisan sikap Brigade Al-Qassam atau Hamas secara keseluruhan, luluhlantak dengan beragam bukti. Bukan rekayasa.
Terbaru, Senin (27/11/2023) malam, Okenesia.com menerima rilis Brigade Al-Qossam tentang surat warga Israel bernama Daniel yang menjadi tawanan bersama anaknya Emilia. Surat tawanan yang ditulis Daniel itu dialamatkan kepada para pejuang dan komandan Brigadir Al-Qossam yang menemaninya, selama ditahan pejuang Palestina.
Surat ini ditulis jelang pembebasannya di dalam kesepakatan tawanan. Surat ini menyampaikan terima kasih kepada Brigadir Al-Qossam, karena kebaikan yang diberikan saat ia dan anaknya ditawan.
Berikut isi surat warga Israel yang menjadi tawanan Brigade Al-Qassam.
“Kepada para komandan yang menemani kami dalam beberapa pekan terakhir. Kita akan berpisah besok, tapi saya mengucapkan terima kasih yang paling dalam, atas tindakan manusiawi yang tidak biasa, yang kalian tunjukkan kepadaku dan anakku Emilia.
Kalian seperti orang tua. Kalian mengajaknya ke ruangan setiap kali anak saya ingin ke ruangan kalian. Dia (Emilia) merasa seolah-olah kalian semua adalah temannya. Bukan hanya sekedar teman, tapi orang-orang yang sangat baik yang ia cintai.
Terima kasih, terima kasih, sekali lagi atas waktu yang kalian habiskan. Kalian seperti pengasuh. Terimakasih atas kesabaran dan permen yang kalian bagikan kepadanya. Beserta buah-buahan dan semuanya yang telah diberikan. Terima kasih atas kebaikan kalian, dan kebaikan orang lainnya yang kami temui di jalan. Anak saya merasa dirinya sebagai ratu di Gaza.
Secara umum anak saya merasa seperti menjadi pusat dunia. Kami belum menemukan siapapun dalam perjalanan panjang kami, orang-orang semacam ini. Bahkan para pimpinan memperlakukannya dengan baik, penuh kasih sayang dan cinta.
Saya selamanya akan menjadi tawanan yang berterima kasih, karena tidak meninggalkan trauma psikologis selamanya di dalam diri kami. Saya akan menyebutkan kebaikan yang kalian berikan kepada kami, meskipun kalian mengalami situasi sulit dan kerugian yang menimpa kalian di Gaza. Saya berharap di dunia ini, kita menjadi teman. Saya berharap kalian semua sehat. Kesehatan dan cinta untuk kalian. Terima kasih banyak.”
Akhlak yang ditunjukkan Brigade Al-Qassam, dan brigade sayap militer Hamas lainnya dengan memperlakukan tawanan secara manusiawi memikat hati mereka. Akhlak merubah mata dunia. (top/**)