Perlawanan HAMAS Tetap Teguh Hadapi Agresi Militer Israel!
JAKARTA, OKENESIA.COM- Diserang militer Pendudukan Israel dari berbagai penjuru di Jalur Gaza, Palestina, tak membuat keder pasukan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) berikut sayap militernya. Malah, kian mengobarkan semangat jihad membara demi mempertahankan marwah.
Serangan udara militer Israel menghujani pemukiman di Jalur Gaza, Jumat (1/12/2023) sejak pagi setelah gencatan senjata berakhir pada pukul 07.00 waktu setempat atau pukul 12.00 waktu Indonesia barat. Bahkan, diperkirakan sekira 100 lebih serangan bombardir pesawat udara Israel menghujani Palestina, tanah para nabi.
Namun, bukan Hamas namanya kalau ada kata menyerah. Pemimpin Hamas, Mahmoud Al-Mardawi mengatakan kepada Al-Mayadeen, “Perlawanan kami tegas dan teguh, dan rakyat kami berkomitmen terhadap tanah air mereka dan akan menghadapi agresi ini,” ungkap Mahmoud Al-Mardawi.
Rilis Media Al-Qassam, sayap militer Hamas menegaskan bahwa rakyat Palestina akan tetap berada di tanah mereka. Perlawanan rakyat Palestina yang gagah berani dipimpin Brigade Al-Qassam, akan menggagalkan tujuan agresi kriminal ini. “Perlawanan kami terhadap penjajah Israel yang dipimpin oleh Brigade Al-Qassam akan menang dan kini sedang menghadapi agresi di semua lini, serta terus melanjutkan operasi heroik mereka,” demikian rilis Hamas dikutip dari Media Al-Qassam.
Pasukan Jihad Islam Palestina menegaskan, musuh bertanggung jawab penuh atas segala sesuatu yang terjadi. “Kami ingin memberi tahu seluruh dunia bahwa kami tidak akan mundur dari pendekatan dan jalan kami serta tidak akan menyerah,” tegas Brigade PIJ.
PIJ juga menyebut bahwa perang pemusnahan tidak menyembunyikan tujuan sebenarnya Israel dalam membunuh sebagian besar warga Palestina dan menggusur sisanya. “Perlawanan menanggapi semua upaya baru-baru ini dan menunjukkan komitmennya terhadap apa yang disepakati, namun musuh tidak berhenti melanggar gencatan senjata,” sebut pimpinan PIJ.
Informasi lainnya menyebutkan bahwa Komisaris Hak Asasi Manusia PBB mengungkap bahwa dimulainya kembali pertempuran di Gaza adalah sebuah bencana.
Sementara media Israel melaporkan bahwa sebanyak 45 roket ditembakkan sejak pagi hari menuju pemukiman di sekitar Jalur Gaza.
Koresponden Al-Mayadeen di Gaza mengungkap, lebih dari 60 syahid dan puluhan lainnya terluka di Jalur Gaza sejak berakhirnya gencatan senjata pagi ini.
Di Lebanon, negara yang bersebelahan dengan Palestina melaporkan bahwa, “Kami merujuk sejumlah penelitian ke Menteri Kehakiman untuk membahas kemungkinan mengajukan pengaduan terkait pembunuhan jurnalis,” ungkap Menteri Penerangan Lebanon, Ziad Makari. (top/**)