Jadi Tawanan HAMAS, Generasi Awal IDF Merengek Minta Dibebaskan

0

JAKARTA, OKENESIA.COM- Mereka yang dahulu menjadi pembantai warga Palestina ketika berstatus sebagai tentara Israel Defense Force/IDF (Pasukan Pertahanan Israel), sekarang meratapi kehidupannya di usia senja. Ya, sejumlah veteran IDF kini menjadi tawanan pasukan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) berikut sayap militernya. Dulunya beringas ketika masih aktif menjadi tentara, sekarang merengek minta dibebaskan.

Sejak ‘Badai Al-Aqsha’ 7 Oktober 2023 berkibar, Hamas berikut sayap militernya memang menahan sejumlah warga Israel untuk dijadikan tawanan perang. Tawanan itu untuk ditukarkan dengan warga Palestina yang menjadi tahanan di penjara Israel.

Tiga mantan tentara IDF yang telah berusia senja meminta agar militer Israel membebaskan mereka. Permintaan berbahasa Ibrani terekam dalam sebuah potongan video yang dirilis Media Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas. Video berdurasi semenit lebih itu, tiga mantan tentara IDF menyampaikan permohonannya, Senin (18/12/2023).

Tiga tentara IDF yang tak disebutkan namanya itu mengaku, berasal dari pemukiman penduduk Nair Ouz Kipputz.

Di awal video, mantan tentara IDF itu mengaku, bersama dengan sekelompok orang lanjut usia. Rekan-rekannya sesama tawanan menderita penyakit kronis. Dan menjalani hidup yang serba sulit, akibat keterbatasan fasilitas.

Tak ada tanda-tanda mereka mendapatkan penyiksaan. Praktis, kondisi yang digambarkannya itu, karena kondisi kesehatan mereka yang menderita berbagai penyakit kronis. “Saya di sini bersama sekelompok orang lanjut usia lainnya, mereka semua menderita penyakit kronis dan hidup dalam kondisi yang sangat keras,” ungkap salah satu dari tiga tawanan.

Tawanan itu mengungkapkan bahwa merekalah yang berjasa membentuk Israel. Bahkan, mereka pulalah generasi awal IDF. “Kami adalah generasi yang membangun pembentukan Israel. Kami adalah yang memulai militer IDF,” katanya.

Tawanan tersebut mempertanyakan tindakan negaranya yang meninggalkan mereka tanpa upaya untuk membebaskan. “Kami tidak mengerti mengapa kami ditinggalkan di sini,” ungkap dia.

Ia menegaskan bahwa militer Israel dan pemerintahan Pendudukan Israel harus membebaskan mereka. “Anda (Pendudukan dan militer Israel) harus membebaskan kami dari sini.. Tidak penting biayanya,” pintanya.

Tawanan itu malah tak khawatir sama sekali dengan sikap Hamas dan brigade sayap militernya, karena mereka tahu persis bahwa Hamas memperlakukan tawanan secara manusiawi. Justru mereka khawatirkan adalah tindakan ceroboh pasukan udara militer Israel yang membombardir pemukiman warga. Imbas serangan itu, mereka para tawanan menjadi korban.

“Kami tidak ingin menjadi korban sebagai akibat langsung dari serangan udara militer IDF. Bebaskan kami tanpa syarat!,” pinta mereka lagi.

Fakta tanggal 17 November 2023, seorang tawanan Hamas yang merupakan veteran IDF bernama lengkap Aryeh Zalmen Zdmanovich, nomor kartu 0010185791 dinyatakan meninggal.

Ia meninggal bukan dibunuh pasukan Hamas, tapi ia terserang jantung akibat panik dengan serangan bom di sekitar tempat Aryeh ditawan.

Serangan penjajah Zionis Israel membuat Aryeh Zalmen Zdmanovich panik, setelah lokasi sekitar penahanannya berulang kali dibombardir Israel. Ia diketahui menderita penyakit kronis termasuk jantung.

Aryeh Zalmen Zdmanovich merupakan veteran, mantan tentara IDF yang berjuang untuk Israel di masa muda memerangi Palestina. Di masa tuanya, Aryeh ditawan Brigade Al-Qassam, sejak perang berkecamuk tanggal 7 Oktober 2023. (top)

 

Comments
Loading...
error: Content is protected !!