Diresmikan September, Banggai Energi Bakal Kelola Sulfur

0

BANGGAI, OKENESIA.COM- Kabupaten Banggai bakal ketambahan satu lagi perusahaan berstatus Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bernama Banggai Energi. BUMD Banggai Energi ini rencana akan diresmikan September, bulan depan. “Insya Allah, mudah-mudahan Pemda akan meresmikian Banggai Energi pada September,” ungkap Bupati Banggai, Amirudin saat hadir di agenda rapat bertajuk “Konsolidasi dan Sosialisasi Calon Anggota Legislatif Partai Golkar Dalam Rangka Menghadapi Pileg/Pilpres Tahun 2024” yang berlangsung di Hotel Santika, Luwuk, Kamis (24/8/2023) malam.

Kekayaan sumber daya alam di kabupaten bermotto ‘Momposaangu Tanga Mombulakon Tano’ memang sepatutnyalah dikelola dengan baik untuk mendatangkan banyak faedah bagi daerah dan masyarakat tentunya. Pengelolaan kekayaan alam di Kabupaten Banggai adalah minyak dan gas bumi (migas). Lebih dari itu, hasil pengelolaan migas terdapat limbah yang sejatinya juga berpotensi untuk dikelola menjadi potensi lainnya. Praktis, dalam pengelolaan migas tidak ada yang terbuang, meskipun disebut sebagai limbah.

Kehadiran Banggai Energi ini sebut Bupati Amirudin, akan mengelola sulful yang merupakan limbah Pertamina. Limbah yang biasanya dikirim ke Jawa, kini akan diproduksi oleh Banggai Energi di Kabupaten Banggai. “Insya Allah akan kita produksi di sini,” kata Bupati Amirudin yang disambut standing aplaus peserta rapat konsolidasi.

Tak tanggung-tanggung tutur Amirudin, produksi sulfur yang menjadi limbah Pertamina itu bisa mencapai 100 ton per bulan. “Hasil sulfur yang dikelola Banggai Energi ini akan kita bagikan ke petani sebagai pengganti pupuk urea. Potensinya bisa mencapai 100 ton per bulan,” ungkap Bupati Amirudin.

Dalam kesempatan itu pula, Bupati Amirudin, potensi dikelola perusahaan migas yang hanya dibakar di kilang migas di Kabupaten Banggai dapat dikelola untuk LPG. “Yang hanya dibakar itu, kita akan kelola untuk LPG,” kata dia.

Bahkan rencana kedepan kata Bupati Amirudin, akan ada pembangunan produksi LPG. Hasilnya, bisa mencukupi kebutuhan di wilayah Indonesia Timur. “LPG itu yang kita bangun, bisa mencakup wilayah Indonesia Timur, karena itu mencapai 3,4 mmcfd,” tutur Amirudin. (top)

Comments
Loading...