Perang Genosida Israel Upaya Singkirkan Warga Palestina

0

JAKARTA, OKENESIA.COM- Kejahatan perang militer Pendudukan Israel secara nyata dan penuh bukti. Hukum Humaniter Internasional, seluruh konvensi serta norma internasional dan global diabaikan militer Israel sejak ‘Badai Al-Aqsha’ meletus tanggal 7 Oktober 2023.

Israel dibekingi pemerintah Amerika Serikat yang diwakili Presiden Joe Biden dan Menteri Luar Negerinya, Antony Blinken bertanggung jawab penuh atas perang genosida. Sebab, mereka memberikan persetujuan kepada Pendudukan Israel untuk menembaki anak-anak, wanita, lansia warga Jalur Gaza, Palestina. Demikian rilis yang diterima Okenesia.com dari Kantor Penerangan Pemerintah di Gaza, Selasa (5/12/2023).

Lampu hijau untuk melakukan perang genosida itu sebut Kantor Penerangan Pemerintah di Gaza, tujuannya menyingkirkan orang-orang Palestina, baik melalui pembunuhan atau pengusiran. Tindakan genosida itu, jelas-jelas merupakan pelanggaran Israel dan Amerika Serikat.

“Kami menyerukan seluruh dunia untuk melakukan intervensi guna segera menghentikan perang genosida,” demikian poin pertama desakan Kantor Penerangan Pemerintah di Gaza.

Desakan ke dua, menuntut masuknya 1.000 truk bantuan dan perbekalan setiap hari. Dan masuknya 1 juta liter bahan bakar setiap hari. Sehingga, dapat menghemat apa yang bisa diselamatkan akibat perang genosida. Dengan bahan bakar itu, memulihkan sektor kesehatan, khususnya rumah sakit dan sektor kesehatan kemanusiaan, khususnya pertahanan sipil, fasilitas vital dan bantuan, terutama jalur makanan dan air.

Poin ke tiga, menyerukan kepada Dewan Kerjasama Teluk, Organisasi Kerja Sama Islam, Liga Negara-Negara Arab, dan seluruh negara di dunia bebas untuk segera bersatu mencari solusi atas bencana kemanusiaan terkait hilangnya 305.000 unit perumahan warga.

“Dan kami menyerukan kepada mereka untuk melakukan segala upaya untuk memberikan solusi yang tepat terhadap bencana yang ditinggalkan oleh tentara pendudukan Israel ini,” seru Kantor Penerangan Pemerintah di Gaza.

Ke lima, menyerukan negara-negara Arab untuk memasukkan rumah sakit lapangan yang dilengkapi peralatan medis, sehingga mereka dapat menyelamatkan puluhan ribu orang yang terluka dan sakit yang menderita akibat perang genosida. “Kemudian kami menyerukan kepada negara-negara Arab dan Islam untuk mentransfer ribuan orang yang terluka parah ke rumah sakit mereka untuk menerima perawatan, karena ada puluhan ribu orang yang terluka,” pintanya.

Kantor Penerangan Pemerintah di Gaza menyampaikan ucapan terima kasih kepada Republik Arab Mesir, Uni Emirat Arab, Negara Turki, Negara Qatar, Negara Negara Italia, Negara Tunisia, dan Negara Bagian Yordania, yang telah menerima jumlah korban luka.

“Kami menghimbau negara-negara lain untuk menerima korban luka dan merawat mereka di rumah sakit masing-masing. Memulihkan dan merehabilitasi puluhan rumah sakit dan pusat kesehatan serta mengembalikannya demi keberlangsungan pelayanan,” ungkap rilis itu.

Ke lima, mereka menuntut segera dan mendesak masuknya ratusan peralatan dan mekanisme bantuan, keadaan darurat, pertahanan sipil dan pekerja, sehingga mereka dapat memulihkan ratusan jenazah para martir yang masih berada di bawah reruntuhan.

Pembersihan puing-puing akibat pengeboman penghancuran ratusan ribu rumah, sekolah, rumah sakit, jalan-jalan dan fasilitas-fasilitas penting yang dilakukan pendudukan Islam.

Ke enam, menyerukan kepada lembaga-lembaga, badan-badan dan organisasi-organisasi internasional untuk melaksanakan peran mereka secara efektif dan penting.

“Kami memperbarui seruan kami kepada Badan Bantuan Internasional (UNRWA) untuk kembali bekerja di wilayah Gaza dan Gaza Utara, dan kami juga menyerukan kepada organisasi internasional lainnya seperti Palang Merah, UNICEF, Organisasi Kesehatan Dunia dan lain-lain. Organisasi internasional perlu memainkan peran yang diperlukan dalam melindungi rumah sakit dan fasilitas vital, melindungi rakyat Palestina. Terutama anak-anak, perempuan dan warga sipil,” demikian laporan rilis Kantor Penerangan Pemerintah di Gaza. (top/**)

 

Comments
Loading...