Masih Dikepung Tentara Israel, Rumah Sakit Assyifa Bakal Jadi Kuburan Massal Pasien

0

JAKARTA, OKENESIA.COM- Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan, pengepungan kompleks Rumah Sakit Assyifa oleh tentara Pendudukan Israel sudah memasuki hari ke-14 pada Ahad (31/3/2024).

Berdasarkan keterangan tenaga medis yang terjebak di dalam Kompleks Rumah Sakit Assyifa, sebanyak 107 pasien yang sebagian besar merupakan pasien kasus berat telah dirawat di ICU. Rumah sakit terbesar di Jalur Gaza itu terletak di Rimal Utara, Kegubernuran Gaza.

Begitu pula sebanyak 60 tenaga medis telah ditahan di gedung administrasi lama yang terletak di dalam lingkungan rumah sakit yang tidak memiliki fasilitas kesehatan. Termasuk kapasitas untuk menampung sejumlah pasien maupun peralatan medis yang sangat minim.

Situasi yang dilaporkan oleh banyak staf sangat mengerikan dan tidak manusiawi. Tidak ada udara segar, tidak ada ventilasi, kondisi pembersihan, tidak ada supali air bersih, tidak ada air minum, sangat sedikit obat-obatan yang diberikan, sehingga menyebabkan luka septik dan keluar belatung dari pasien.

Dokter menyebutkan bahwa mereka kehabisan sarung tangan, sehingga mereka mulai menggunakan kantong plastik saat membalut luka pasien, sedangkan stok kantong plastik juga sudah habis.

Selain itu, mereka juga melaporkan kurangnya popok lansia, terutama 30 pasien yang hanya bisa terbaring di tempat tidur dan menggunakan popok serta sangat membutuhkan perawatan medis. Sehingga, jumlah staf yang terbatas tidak mampu melayani mereka.

Sejumlah pasien akan dieksekusi, ditangkap, atau dipindahkan oleh tentara pendudukan ke bagian selatan dari komplek Rumah Sakit Assyifa, sehingga menambah beban bagi staf. Terlebih lagi, pendudukan Israel membuat para pasien dan staf yang terkepung tidak mendapatkan makanan atau air selama berhari-hari.

Namun perwakilan staf medis Rumah Sakit Al-Shifa mencoba berkali-kali untuk menyampaikan kebutuhan mereka kepada komandan tentara pendudukan di area kompleks, walau harus menerima risiko dianiaya oleh tentara pendudukan.

Sebelum setiap upaya negosiasi, tentara pendudukan menanggalkan pakaian perwakilan staf medis dan membiarkannya setengah telanjang selama setidaknya 3 jam sebelum bertemu dengan komandan tentara pendudukan.

Dan saat bertemu, komandan tentara pendudukan hanya selalu berkilah, “Kami akan menyelidiki masalah ini dan minta kepada anda menunggu tindaklanjutnya”.

Kenyataannya, pimpinan tentara pendudukan di sekitar area pengepungan kompleks medis Assyifa, sama sekali tidak pernah menindaklanjutinya.

Mengingat kondisi yang sangat kritis ini, staf medis kami yang sudah kelelahan mulai menunjukkan gejala kelelahan dan alergi. Dan, jika tidak ada solusi yang segera diambil, tempat tersebut akan berubah menjadi kuburan pasien dan staf. (top/**)

Comments
Loading...