Iran Luncurkan Serangan Rudal, Amerika & Israel Siaga Penuh
JAKARTA, OKENESIA.COM- Situasi di Timur Tengah kembali memanas setelah Iran secara resmi memulai serangan rudal terhadap wilayah Palestina yang diduduki Israel.
Kantor Berita Iran melaporkan bahwa serangan ini adalah respons langsung atas berbagai ancaman terhadap proyek nuklir negaranya yang semakin intens dilaporkan dalam beberapa hari terakhir.
Demikian informasi yang diterima Okenesia.com dikutip dari akun Telegram Al-Jazeera.net, Selasa (17/6/2025) pagi ini.
Media Israel Yedioth Ahronoth mengutip sumber-sumber dalam negeri bahwa Israel mempertimbangkan opsi militer menyeluruh untuk menghancurkan proyek nuklir Iran.
Sumber tersebut menyatakan bahwa penghancuran proyek itu memerlukan serangan terhadap semua fasilitas nuklir utama, terutama fasilitas Fordow, yang dianggap paling strategis. Namun, mereka juga menegaskan bahwa serangan itu hanya mungkin dilakukan dengan bantuan Amerika Serikat.
Di tengah meningkatnya eskalasi, seorang pejabat Gedung Putih menegaskan bahwa Amerika Serikat tidak sedang menyerang Iran. Namun, menurut pejabat yang sama, pasukan Amerika tetap berada dalam posisi bertahan dan waspada penuh terhadap segala kemungkinan serangan balasan.
Di sisi lain, stasiun berita CNN mengungkapkan bahwa Presiden AS, Donald Trump, memerintahkan tim pembantunya untuk segera mengatur pertemuan dengan pejabat Iran.
Langkah ini diyakini sebagai upaya menghindari konflik berskala besar dan membuka jalur diplomasi, meskipun situasi di lapangan menunjukkan ketegangan yang meningkat.
Kementerian Luar Negeri AS menyatakan bahwa Senator Marco Rubio dan mitranya dari Inggris telah berbicara melalui sambungan telepon dan menegaskan komitmen mereka terhadap jalur diplomatik untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.
Dari KTT G7, Perdana Menteri Kanada menyatakan bahwa ia memahami keputusan Donald Trump untuk meninggalkan pertemuan puncak tersebut. Diduga kuat, langkah itu terkait langsung dengan ketegangan yang meningkat antara Iran, Israel, dan Amerika Serikat.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari Israel maupun Amerika Serikat mengenai respons langsung terhadap serangan rudal Iran. Namun, situasi dinilai sangat genting dan dapat berubah menjadi konflik terbuka jika tidak segera diredam melalui jalur diplomatik. (top/*)