WFP Hentikan Pengiriman Bantuan Pangan Ke Gaza

0

JAKARTA, OKENESIA.COM- World Food Programme (WFP) atau Program Pangan Dunia, lembaga PBB menghentikan sementara pengiriman bantuan pangan yang menyelamatkan jiwa ke Gaza utara sampai kondisi memungkinkan distribusi yang aman. Demikian pernyataan resmi yang diterbitkan WFP pada Selasa (20/2/2024).

Keputusan untuk menghentikan sementara pengiriman ke bagian utara Jalur Gaza bukanlah keputusan yang mudah. Sebab, situasi di sana akan semakin memburuk dan semakin banyak orang yang berisiko meninggal, karena kelaparan.

“WFP sangat berkomitmen untuk segera menjangkau orang-orang yang putus asa di seluruh Gaza, namun keselamatan dan keamanan untuk menyalurkan bantuan pangan penting dan bagi mereka yang menerimanya harus dipastikan (keamanannya),” ungkap otoritas WFP seperti diterima Okenesia.com, Rabu (21/2/2024) pagi ini.

Pengiriman dilanjutkan pada hari Minggu (pekan depan) setelah penangguhan selama tiga pekan menyusul serangan terhadap truk UNRWA dan karena tidak adanya sistem pemberitahuan kemanusiaan yang berfungsi.

WFP berencana mengirimkan 10 truk makanan selama tujuh hari berturut-turut, untuk membantu membendung gelombang kelaparan dan keputusasaan dan untuk mulai membangun kepercayaan di masyarakat bahwa akan ada cukup makanan untuk semua.

Pada hari Minggu, ketika WFP memulai rute menuju Kota Gaza, konvoi tersebut dikelilingi oleh kerumunan orang yang kelaparan di dekat pos pemeriksaan Wadi Gaza. Pertama menghalau berbagai upaya orang-orang yang mencoba naik ke truk, kemudian menghadapi tembakan ketika tim WFP memasuki Kota Gaza.

“Tim kami mampu mendistribusikan sejumlah kecil makanan di sepanjang jalan. Pada hari Senin, perjalanan konvoi ke dua ke utara menghadapi kekacauan dan kekerasan akibat runtuhnya ketertiban sipil. Beberapa truk dijarah antara Khan Younis dan Deir al Balah dan seorang sopir truk dipukuli. Tepung yang tersisa dibagikan secara spontan dari truk-truk di kota Gaza, di tengah ketegangan yang tinggi dan kemarahan yang meledak-ledak,” demikian laporan Tim WFP.

Pada bulan Desember, laporan klasifikasi fase terpadu yang disusun oleh 15 lembaga termasuk WFP memperingatkan risiko kelaparan di Gaza utara pada bulan Mei. Kecuali kondisi di sana membaik secara signifikan.

Pada akhir bulan Januari, setelah mengirimkan makanan ke utara, Tim WFP melaporkan kondisi yang memburuk dengan cepat. Dalam dua hari terakhir ini, tim WFP menyaksikan tingkat keputusasaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Laporan-laporan terbaru mengonfirmasi bahwa Gaza telah mengalami kemerosotan drastis akibat kelaparan dan penyakit. Makanan dan air bersih menjadi sangat langka dan penyakit merajalela, sehingga mengganggu nutrisi dan kekebalan tubuh perempuan dan anak-anak, serta mengakibatkan lonjakan malnutrisi akut. Banyak orang sudah sekarat, karena sebab-sebab yang berhubungan dengan kelaparan.

Sebuah laporan yang dikeluarkan pada hari Senin oleh UNICEF dan WFP, berdasarkan data terbaru, menemukan bahwa situasinya sangat ekstrem di Jalur Gaza Utara. Pemeriksaan gizi yang dilakukan di tempat penampungan dan pusat kesehatan di wilayah utara menemukan bahwa 15,6 persen  atau 1 dari 6 anak di bawah usia 2 tahun mengalami kekurangan gizi akut.

WFP akan mencari cara untuk melanjutkan pengiriman dengan cara yang bertanggung jawab sesegera mungkin. Perluasan aliran bantuan secara besar-besaran ke Gaza utara sangat diperlukan untuk menghindari bencana.

Untuk mencapai hal ini, WFP membutuhkan lebih banyak makanan yang masuk ke Jalur Gaza dari berbagai rute, dan titik penyeberangan di utara Gaza juga harus dibuka. Diperlukan sistem pemberitahuan kemanusiaan yang berfungsi dan jaringan komunikasi yang stabil.

“Dan keamanan, bagi staf dan mitra kami serta bagi orang-orang yang kami layani, harus difasilitasi.  Gaza berada di ujung tanduk dan WFP harus mampu membalikkan jalan menuju kelaparan bagi ribuan orang yang sangat kelaparan,” ungkap otoritas WFP. (top/**)

Comments
Loading...